4 Tife Hutan Kalimantan


Empat tipe hutan yang bisa ditemukan di Provinsi Kalimantan Barat memiliki areal hutan cukup luas. Dari empat tipe hutan itu dijelaskan Yadi Purwanto, S.Hut dari PRCF Indonesia dalam webinar Peran Pemuda Milenial dalam Menjaga Ekosistem Rainforest dan Coascal, Kamis (19/10/2021). Berikut ini empat tipe hutan yang bisa ditemui di Kalimantan Barat

1. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis bisa juga diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi. Maka dari itu, disebut Hutan Hujan Tropis. Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.

Di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki curah hujan tinggi, areal hutannya didominasi tipe hutan hujan tropis. Kalau masuk ke salah satu hutan di Kalimantan Barat misalnya di Arboretum Untan, tubuh merasakan iklim yang dingin serta lembab. Apalagi kalau masuk ke kawasan hutan yang luas, kelembaban udara di dalamnya sangat terasa.

2. Hutan Bakau

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Di Kalimantan Barat hampir sepanjang pantainya memiliki hutan bakau. Bahkan, sekarang banyak hutan mangrove itu dijadikan objek wisata seperti di Sebubus Sambas, Mangrove Center di Mempawah. Hutan bakau dinilai sangat efektif untuk membentuk laju abrasi pantai.

3. Hutan Rawa

Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang di wilayah yang selalu tergenang air tawar atau secara musiman wilayah hutan selalu tergenang air tawar. Pada periode tertentu, daerah-daerah yang berada di dekat aliran sungai akan tergenang luapan air sungai ketika musim hujan, keadaan alami tersebut menyebabkan terbentuknya hutan rawa. Posisi hutan ini biasanya berada di belakang hutan bakau atau mangrove yang memiliki ciri digenangi oleh pasang surut air laut.

Di Kaliamantan Barat banyak ditemukan hutan rawa ini. Sebagai contoh hutan rawa yang berada di Danau Sentarum Kapuas Hulu. Hutan di daerah danau itu selalu tergenang air. Kecuali bila musim kemarau panjang.

4. Hutan Sabana

Hutan sabana  terbentuk di daerah perpaduan antara tropis dan sub tropis. Curah hujan yang kurang menyebabkan wilayah hutan sabana ini terbentuk. Sehingga hutan sabana ini lebih dikenal sebagai padang rumput tropis. Hutan sabana ini juga merupakan salah satu bagian dari daratan yang cukup unik. Hal ini karena iklim (baca: iklim di Indonesia) yang dimiliki tidak terlalu kering untuk menjadi padang pasir, namun juga tidak cukup basah untuk menjadi hutan. Untuk di Provinsi Kalimantan Barat sendiri ada ditemukan hutan sabana ini yakni di  Muara Kendawangan Kabupaten Ketapang. Hutan sabana tidaklah sebanyak hutan hujan tropis yang mendominasi di Kalimantan Barat. Berbeda dengan di Nusa Tenggara Timur, di sana banyak ditemukan hutan sabana.



Previous Post
Next Post